Jumat, 12 Desember 2008

gAteWaY & NaMEsErVeR

    Nah dibagian - bagian awal ada ini :

    option domain-name "example.org";
    option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;

    Dua baris pertama adalah setting gateway, baris atas adalah domain-search, sedangkan dibawahnya adalah namaservernya. Silahkan di edit sesuai dengan kebutuhan
    Untuk konfigurasi yang saya gunakan :

    option domain-name "domainku.com";
    option domain-name-servers 192.168.1.254;

    Baris kedua harus diisikan dengan ip atau nameserver yang valid, atau Client DHCP kita tidak bisa mengakses public domain. Berhubung saya sudah membuat sebuah DNS Server pada ip 192.168.1.254 maka itu yang saya gunakan.

    Kita juga diharuskan untuk menambahkan baris berikut sesuai aturan dari Internet Systems Consortium. Kalau tidak percaya beri tanda # untuk menjadikannya komentar dan dijamin dhcp servernya tidak mau start.

    ddns-update-style ad-hoc;

Lease-Time

    Selanjutnya bisa ditebak, opsi untuk menentukan waktu dari DHCP Server untuk melakukan pemberian IP dan pengecekan kembali dari Host apakah masih aktif atau tidak.

    default-lease-time 600;
    max-lease-time 7200;

    Biarkan saja seperti itu, better keep it default. :D
    Masih ada beberapa opsi lagi, seperti log dan autorisasi. Namun seperti opsi diatas better keep it default.

Range IP / Subnet

    Berikutnya adalah penentuan range ip atau yang dikenal dengan subnet. Pada contoh dhcpd.conf kita terdapat beberapa subnet contoh, dan bisa digunakan sebagai acuan.

    subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
    range 192.168.1.100 192.168.1.200;
    option routers 192.168.1.254;
    }

    Pada konfigurasi subnet diatas, kita membuat DHCP Server pada network 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0 dengan range IP DHCP adalah 192.168.1.100 - sampai dengan 192.168.1.200.

    Pada bagian ini juga ada option routers yang berarti ip gateway dari IP DHCP. Opsi routers juga bisa ditempatkan diluar (Global) sehingga secara default akan memasukkan option routers pada subnet kecuali disebutkan secara eksplisit.

    Kita juga bisa memberikan ip tertentu pada suatu host tertentu misalnya :

    host pegasus {
    hardware ethernet 00:16:EC:4B:98:B6;
    fixed-address 192.168.10.99;
    }

    Dengan konfig tersebut setiap kali komputer dengan mac-address 00:16:EC:4B:98:B6 terhubung dan meminta IP pada DHCP Server maka akan di berikan ip 192.168.10.99. Opsi - opsi yang lain juga masih banyak silahkan mempelajari file dhcpd.conf example tersebut, atau bisa baca manual / dokumentasi yang lebih lengkap mengenai DHCP Server. Namun dengan konfigurasi diatas kita sudah bisa mempunya sebuah DHPC Server.

Konfigurasi Lengkap ;)

Berikut adalah config lengkap dari dhpcd.conf yang saya gunakan :

option domain-name "domainku.com";
option domain-name-servers 192.168.1.254;
ddns-update-style ad-hoc;

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.100 192.168.1.200;
option routers 192.168.1.254;
}

host pegasus {
hardware ethernet 00:16:EC:4B:98:B6;
fixed-address 192.168.10.99;

0 komentar: